Kartini Bersama Era Digital

                Kartini. Nama yang tak asing lagi bagi bangsa Indonesia. Nama yang sederhana namun membawa dampak besar bagi kehidupan kaum wanita. Jerih payah dan tetesan keringatnya, tak sedikit pun gagal dalam mengangkat harkat dan martabat wanita. Di tangannya, nasib wanita Indonesia berubah tiga ratus enam puluh derajat. Pada masa itu, tanpa teknologi, Kartini mampu menjadi sosok wanita yang luar biasa. Ia membangkitkan semangat yang sempat padam akibat ketertekanan dari berbagai pihak hingga puncaknya emansipasi wanita ditegakkan.
                Saat ini, wanita Indonesia dianggap sebagai Kartini di era digital. Teknologi bukan lagi hal yang sulit ditemukan. Teknologi telah menjadi satu bagian penting yang dengan mudah mengirimkan nilai baik dan buruk terhadap kehidupan manusia terlebih sosok wanita. Bahkan teknologi telah berkembang pesat. Banyak hal yang menjadi lebih mudah hanya dengan bantuan teknologi. Informasi dan komunikasi menjadi bagian yang tidak bisa dilupakan di dalam proses perkembangannya.    
                Teknologi kini berperan dalam sistem kehidupan di masa yang telah berkembang. Perannya membuat sosialisasi menjadi lebih mudah dan cepat. Di era seperti sekarang ini, bukan hal yang tabu lagi saat melihat wanita bercengkrama dengan banyak orang melalui media-media sosial hasil kecanggihan teknologi. Sudah menjadi biasa saat komunikasi dapat dilakukan tanpa tatap wajah atau pun tanpa mendengarkan suaranya. Dan dalam hitungan detik saja, semua pesan bisa langsung tersampaikan dengan tepat oleh media teknologi komunikasi seperti telephone, handphone serta  elektronik mail atau yang lebih sering dikenal dengan e-mail.
                Tidak sampai di situ. Wanita masa kini, mampu mendapatkan informasi melalui teknologi. Apa pun bisa dengan mudah didapatkan. Hal ini sangat berpengaruh pada pengetahuan dan wawasan yang dimiliki setiap wanita Indonesia. Akan terjadi suatu perkembangan daya berpikir bagi setiap individunya. Sebagai  contoh yang sering ditemukan adalah ketika wanita dapat belajar memalui situs-situs online yang memberikan informasi mengenai hal-hal yang ingin dicari. Melalui proses ini, pendidikan dapat ditempuh dengan teknologi. Memang, tak akan ada ijazah seperti layaknya setiap orang yang bersekolah secara formal tetapi pendidikan juga bukan hanya sebatas duduk dan mendengarkan namun pendidikan adalah proses belajar keingin tahuan seseorang, baik formal atau pun nonformal. Dengan bantuan teknologi, wanita Indonesia dapat saling membagi ilmu satu dengan yang lain hingga mencari pemasukan melalui teknologi seperti berjualan secara online pada waktu luangnya. Ini berarti teknologi mampu melakukan pemberdayaan atas segala sesuatu yang wanita miliki, yaitu kemampuan dan pikirannya.
                Sebagai mahluk yang mempunyai akal dan hati nurani, sudah selayaknya wanita Indonesia mampu mengambil peran-peran baik yang ditawarkan teknologi. Sekalipun segala sesuatunya menjadi lebih mudah oleh teknologi namun wanita tidak boleh membiarkan dirinya diperbudak oleh teknologi. Karena layaknya seorang Kartini, sekali pun ia berjuang di masa saat teknologi belum berkembang namun sosoknya tetap mampu melakukan pemberdayaan kaum wanita.
Kini, perkembangan teknologi tak membuat nama Kartini hilang begitu saja. Kartini akan tetap bersinar dan akan terus bersinar. Dan sekalipun kecanggihan telah merasuki dunia, khususnya bangsa Indonesia tetapi bak seorang Kartini, kaum wanita Indonesia harus mampu melangkah demi masa depan yang cerah bersama kemajuan teknologi untuk pemberdayaan Kartini Indonesia.

Selamat hari Kartini!

--XL Future Leader--

Comments

Popular Posts