Belajar Berjuang

Dibuka dengan sebuah kabar bahwa akhirnya saya menyelesaikan studi saya selama empat tahun lebih satu bulan, rasanya bukan hal yang salah kan? I'm officially graduated. Dan itu artinya saya bukan hanya menyudahi satu hal melainkan justru memulai satu hal yang baru.



Pelajaran yang sesungguhnya memang berada di luar kampus. Bagi saya, pelajaran-pelajaran itu datang begitu cepat tanpa memberikan saya jeda untuk sekedar bernafas dan berpikir sebentar ; apakah saya harus melakukan ini atau tidak? Hanya butuh satu bulan sejak saya menyelesaikan sidang akhir, saya diberi kesempatan untuk bergabung di sebuah perusahaan yang memberikan saya banyak sekali pelajaran. Bukan hanya tentang rentetan ilmu dan teori yang saya simpan di kepala untuk dipakai di dunia kerja tapi lebih dari itu, saya berkesempatan untuk belajar berjuang. Belajar berdiri atas nama saya sendiri, mempertanggungjawabkan segalanya sendiri, dan bertahan dalam situasi apa pun sendiri. 

Itu meyakinkan saya bahwa tidak ada hal yang enak dalam memperjuangkan sesuatu.

Phase yang cepat dalam hidup memaksa saya mengambil keputusan demi keputusan dalam waktu singkat. Pilihan selalu ada di tangan saya dan begitu pula dengan resikonya. Maka tidak butuh waktu lama--setelah saya rasa perjuangan saya sudah cukup, saya memutuskan untuk menikmati waktu pasca kampus saya dengan lebih santai. Dengan menata segalanya yang tidak sempat saya tata dengan baik karena dituntut waktu dan dengan cara yang jauh lebih menikmati dari sebelumnya. Waktu itu saya juga menunggu sampai saya siap untuk berjuang lagi. Karena ternyata, untuk memulai berjuang memang butuh sebuah kesiapan.

Berminggu-minggu setelahnya, rasa itu baru benar-benar muncul.

Saya menyusun banyak mimpi lagi. Mengirimkan apa yang harus saya kirimkan pada tempat-tempat yang saya harap akan berjodoh dengan saya suatu hari nanti. Saya menghabiskan banyak waktu, biaya, energi, dan kekhawatiran-kekhawatiran yang pasti akan dihadapi oleh orang-orang yang sedang berjuang. Kadang-kadang saya juga jenuh. Bahkan sering sekali kelelahan dan kehabisan amunisi semangat. Tapi lagi-lagi saya mengingatkan diri saya bahwa tidak ada hal yang enak dalam memperjuangkan sesuatu. Dan kalau saya berhenti berjuang, mungkin selamanya mimpi saya tidak akan bisa dicapai.

Mungkin beberapa orang di usia kita, sudah duduk dalam 'kursi' yang mereka inginkan sementara kita belum mendapatkannya. Mungkin beberapa berhasil menjelajahi banyak negara sementara kita masih di kota yang sama dalam waktu yang sangat panjang. Mungkin beberapa sudah bersama pasangannya sementara kita masih menunggu seseorang akan datang untuk kita. Mungkin...mungkin...dan mungkin...orang-orang mendapatkan sesuatu dengan mudah sementara kita tidak.

Kenyataanya, hidup memang tentang berjuang. 
Tidak ada yang tahu di titik mana tujuan kita akan tercapai.
Tapi percayalah, segalanya datang di masa yang tepat.
Dan yang tepat tidak selamanya sesuai dengan yang kita harapkan.

Comments

Popular Posts