Taman Nasional Baluran - Banyuwangi

Masih di rumah. 

Hujan di Bogor sedang sangat deras-derasnya tapi saya mengimbanginya dengan suara Tulus dari Youtube. Benar-benar syahdu seperti syahdunya sore di Taman Nasional Baluran, Banyuwangi beberapa tahun silam.


Kami bergerak dari Bandara Banyuwangi setelah merampungkan pekerjaan kami di siang hari. Saya tidak menyangka bahwa perjalanannya membutuhkan waktu yang cukup panjang tapi worth it dengan apa yang ditemukan di Taman Nasional Baluran. 

Saya tidak bicara soal sejarah Taman Nasional Baluran tapi saya bicara soal bagaimana dunia membawa saya ke tempat-tempat yang hanya ada dipikiran saya menjadi nyata di depan mata saya. Sepertinya, begitu saya turun dari mobil dan melihat hamparan pemandangan khas Baluran, saya hanya menarik nafas panjang dan melapasnya dengan sangat bersyukur. Thanks God karena satu per satu mulai boleh saya rasakan indahnya.



Taman Nasional Baluran mengingatkan saya pada sebuah video klip Raisa yang indah. Ternyata begitu adanya. Sangat indah dan bebas untuk hewan-hewan yang habitatnya di sini. Taman Nasional Baluran sangat luas. Jalannya sangat rapi. Mungkin sepanjang berkeliling dengan mobil, yang bisa dilihat hanyalah hamparan padang rumput yang kering dan tanaman-tanaman liar tapi semakin detail melihat kiri dan kanan, semakin bisa saya menemukan mata-mata hewan penghuninya. Monyet, rusa, dan hewan-hewan lainnya yang hidup liar di sini benar-benar menakjubkan! Saya sebagai pendatang harus berhati-hati dan tentu saja bersikap sebagai pendatang karena Taman Nasional Baluran bukan tempatnya para pendatang. 


Sunset di Taman Nasional Baluran


Sungguh ciptaan Tuhan tidak ada tandingannya! Matahari yang turun, menggariskan warna yang indah di langit dengan suara-suara alam yang bebas benar-benar membuat takjub. Keindahannya tidak bisa dijelaskan karena hanya mata yang paling baik menangkap keindahannya. 

Sebelum menutup perjalanan di Taman Nasional Baluran, saya juga berkunjung ke sebuah pantai yang lokasinya berada dalam satu kawasan. Namanya Pantai Bama. Suasanya juga tidak kalah indah. Sepi dan airnya sangat biru. 



Sore itu rasanya sangat syahdu. Angin berhembus di telinga saya. Air di depan mata bergerak riak menenangkan. Warnanya harmonis dengan langit yang menuju jingga. Untuk beberapa detik, mungkin jiwa saya melayang dalam keindahanan alam yang tidak ternilai. 

Walaupun hanya sebentar berada di Taman Nasional Baluran tapi bagi saya pengalaman itu tidak bisa saya lupakan. Kalau diberi kesempatan lagi, saya pasti dengan rela hati untuk kembali. Menikmati angin Baluran yang begitu syahdu. 

Comments

Popular Posts