Perahu Kertas
“Kadang-kadang langit bisa kelihatan seperti lembar kosong. Padahal sebenarnya tidak. Bintang kamu tetap di sana. Bumi hanya sedang berputar.”
Kali ke dua berlayar di Perahu Kertas. Akhirnya adaptasi novel karya Dewi 'Dee' Lestari sukses mejeng di XXI. Rasanya sama kayak nunggu munculnya Petualangan Sherina waktu kecil dulu. Gregetan. Jauh lebih gregetan. Masalah kualitas, gue bukan pembaca yang idealis walau pun imajinasi memang nggak ada batasnya, tapi ekspektasi gue cukup terbayar. Di luar siapa pemain-sutradara-music director-atau apa pun, film ini berhasil memproyeksikan sebagian besar khayalan gue yang mondar-mandir di otak dengan memuaskan.
So, film ini berkisah tentang ( seperti biasa ) pasang surut cinta remaja-Kugy selama bertahun-tahun.
Sedikit kurang realistis, Kugy menamakan dirinya sebagai Agen Neptunus dengan radar yang selalu berhasil menemukan Keenan.
Setiap kisah hidup Kugy, ditulis di kertas lalu dibentuk menjadi perahu dan dihanyutkan agar Neptunus di laut selalu tahu.
Penguat mimpinya, yang dilantik sebagai Agen Rahasia Neptunus-Keenan membuatnya berubah.
Hingga Kugy merasa Joshua ( Ojos ) terasa seperti mahluk asing.
Sosok lain juga hadir. Remi, Wanda dan....lain-lainnya yang memperlengkap paket Perahu Kertas.
Udah dulu kilasannya. Terlalu panjang juga bikin bosen. Mending baca atau nonton sekarang juga. Dan masih ada part dua yang bakal keluar Oktober, I'm so excited! Nggak sabar lagi.
“Kita selalu menuju satu titik dengan diri kita sendiri,
hanya saja terkadang kita mesti melalui beberapa jalan
termasuk menjadi bukan diri kita sendiri.”
Salam Agen Neptunus!
Comments
Post a Comment