Tentang Berdamai dengan Diri Sendiri
Foto : Sumber Pribadi
Akhir-akhir ini-ternyata-saya sering meninggalkan apa yang selama ini saya tinggali. Mungkin tanpa pernah disadari atau mungkin juga dengan kesengajaan yang pura-pura saya sembunyikan. Saya tidak tahu apa alasannya. Bukan karena tidak mau mencari tahu tapi karena saya memang tidak menyadari bahwa saya sempat pergi beberapa waktu lalu. Pergi untuk mencari tempat lain yang mungkin akan jauh lebih nyaman dari tempat yang ada.
Saya baru menyadarinya malam itu.
Malam saat sesuatu mulai mengetuk hati dan membuat saya berpikir lebih tentang : mengapa saya sempat hengkang?
Ternyata ada yang saya lupakan selama saya pergi. Saya lupa bahwa pagi adalah bentuk tanggung jawab atas langit malam yang sangat kelabu. Bahwa malam memang terlalu gelap dan menakutkan untuk dinikmati. Tapi percayalah, akan tiba saatnya ketika langit pagi yang biru, datang mendamaikan jiwa.
Maka seperti langit yang berjanji bahwa segala sesuatunya akan kembali biru, saya percaya bahwa apa yang sudah saya lemparkan ke langit untuk dijadikan nyata dalam hidup dan malah hancur berantakan di tanah tanpa bisa disusun kembali, hanyalah sebagian kecil dari proses untuk bertahan. Dan kepergian itu adalah kesalahan yang harus diperbaiki dalam prosesnya.
Sekarang, saya kembali pulang. Mencoba utuh kembali dengan percakapan kecil bersama Pemilik Langit. Saya percaya bahwa langit pagi akan selalu biru.
Sebiru hati yang sudah diajak berdamai...
Comments
Post a Comment