Sebuah Mantra

"Kasih sedikit ruang supaya Tuhan menunjukkan keajiban-keajaibanNya dalam hidup."


Kalimatnya selalu terngiang. Awalnya hanya sekedar takjub karena kata-kata itu terlalu benar untuk saya--si pemikir keras dan sibuk menerka-nerka apa yang akan terjadi satu detik ke depan. Tapi sekarang justru menjadi pengingat.

---

Sabtu siang di salah satu kafe. Saya memilih untuk 'menyendiri' setelah berhari-hari dipenuhi jadwal pekerjaan yang mengharuskan terbang dua jam, mengalami delay 5 jam karena cuaca buruk dan kembali lagi ke Jakarta dalam kurun waktu 24 jam berikutnya. Sambil mendengarkan Rehat milik Kunto Aji, kalimat-kasih sedikit ruang supaya Tuhan menunjukkan keajiban-keajaibanNya dalam hidup-siang ini semakin mengena di hati. 


Rutinitas, tanggungjawab, ambisi, dan segudang keinginan yang tinggi, kenyataannya mendorong kita untuk semakin dalam berpikir bahwa we can do all things well. Kita lupa bahwa kita punya keterbatasan. Tidak semuanya bisa diatasi. Tidak semuanya bisa kita tangani. Tidak semuanya kita tahu. Dan tidak semuanya bisa kita capai. 

Take a breath.
Kita butuh rehat.


"Kasih sedikit ruang supaya Tuhan menunjukkan keajiban-keajaibanNya dalam hidup."

Kita tidak punya kemampuan apa pun untuk mengatur semuanya seperti yang kita pikirkan. Sama sekali tidak. Yang kita punya hanya merencanakan dengan baik dan menyerahkannya supaya semua berjalan bukan seperti yang kita mau tetapi berjalan sebaik yang kita butuhkan. 

Take a breath.
Mari rayakan hari Sabtu kita. 

Comments

Popular Posts